Rabu, 28 September 2016

QUANTIDEX





SISTEM SARAF OTONOM


Sistem saraf otonom merupakan sistem saraf yang bekerja tanpa disadari atau tanpa perintah sistem saraf pusat. Struktur jaringan yang dikontrol oleh sistem saraf otonom yaitu otot jantung, pembuluh darah, iris mata, organ thorakalis, abdominalis, dan kelenjar tubuh.
 Secara umum, sistem saraf otonom dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
  •   sistem saraf simpatis
        sistem saraf simpatis terbagi juga menjadi dua bagian, yaitu saraf otonom cranial dan otonom sacral. Sistem saraf ini berhubungan dengan sumsum tulang belakang melalui serabut-serabut sarafnya, letaknya didepan column vertebrae.
Sistem saraf simpatis ini berfungsi untuk:
a. Mensarafi otot jantung. 
b. Mempersarafi semua alat dalam seperti lambung, pancreas dan usus 
c. Melayani serabut motorik sekretorik pada kelenjar keringat 
d. Serabut motorik pada otot tak sadar dalam kulit 
e. Mempertahankan tonus semua otot sadar
2. Sistem Saraf Parasimpatis
Sistem saraf parasimpatis, hampir sama dengan sistem saraf simpatis, hanya sistem kerjanya saja yang berbeda. Jika saraf simpatis memacu jantung misalnya, maka sistem saraf parasimpatis memperlambat denyut jantung.
Fungsi saraf parasimpatis adalah sebagai berikut:
a        a . Merangsang sekresi kelenjar air mata, kelenjar sublingualis, submandibularis dan kelenjar-kelenjar         dalam mukosa rongga hidung
  1. Mensarafi kelenjar air mata dan mukosa rongga hidung
  2. Menpersarafi kelenjar ludah
  3. Mempersarafi kelenjar parotis
  4. Mempersarafi sebagian besar alat tubuh yaitu jantung, paru-paru, ginjal, pancreas, lien, hepar dan kelenjar suprarenalis
  5. Mempersarafi kolon desendens, sigmoid, rectum, vesika urinaria dan alat kelamin .









 SISTEM SARAF PUSAT

Sistem saraf pusat (SSP) adalah pusat pengolahan untuk sistem saraf. Menerima informasi dari dan mengirimkan informasi ke sistem saraf perifer. Otak memproses dan menafsirkan informasi sensorik yang dikirim dari sumsum tulang belakang. Baik otak dan sumsum tulang belakang dilindungi oleh tiga lapisan jaringan ikat yang disebut meninges.Dalam sistem saraf pusat adalah sistem rongga berongga disebut ventrikel. Jaringan rongga terkait pada otak (ventrikel serebral) yang kontinu dengan saluran pusat sumsum tulang belakang. Ventrikel diisi dengan cairan serebrospinal yang diproduksi oleh epitel khusus yang terletak di dalam ventrikel disebut pleksus koroid.Cairan serebrospinal mengelilingi, sebagai bantalan, dan melindungi otak dan sumsum tulang belakang dari cedera. Hal ini juga membantu dalam sirkulasi nutrisi ke otak. Dua organ utama Sistem saraf pusat yaitu :
1.      Otak adalah pusat kendali tubuh.yang dibagi menjadi 3 bagian :
a.        Otak depan bertanggung jawab untuk berbagai fungsi termasuk menerima dan memproses informasi sensorik, berpikir, mengamati, memproduksi dan memahami bahasa, dan mengendalikan fungsi motorik. Otak depan berisi struktur seperti talamus dan hipotalamus yang bertanggung jawab untuk fungsi-fungsi seperti kontrol motorik, menyampaikan informasi sensorik, dan mengontrol fungsi-fungsi otonom.
b.      Otak tengah dan otak belakang bersama-sama membentuk batang otak. Otak tengah adalah bagian dari batang otak yang menghubungkan otak belakang dan otak depan. Ini daerah otak yang terlibat dalam respon pendengaran dan visual serta fungsi motorik.
c.       Otak belakang memanjang dari sumsum tulang belakang dan berisi struktur seperti pons dan otak kecil. Daerah-daerah ini membantu dalam menjaga keseimbangan dan koordinasi gerakan, dan hantaran informasi sensorik. Otak belakang juga berisi medula oblongata yang bertanggung jawab untuk mengontrol seperti fungsi otonom seperti pernapasan, detak jantung, dan pencernaan.
2.      Sumsum tulang belakang adalah bundel serabut saraf berbentuk silinder yang terhubung ke otak. Sumsum tulang belakang berjalan di tengah-tengah tulang belakang sebagai pelindung yang memanjang dari leher ke punggung bawah. Saraf tulang belakang mengirimkan informasi dari organ-organ tubuh dan rangsangan eksternal ke otak dan mengirimkan informasi dari otak ke area lain dari tubuh. Saraf sumsum tulang belakang dikelompokkan ke dalam bundel serabut saraf yang berjalan pada dua jalur. Saluran saraf Naik membawa informasi sensorik dari tubuh ke otak. Saluran saraf Turun mengirimkan informasi yang berkaitan dengan fungsi motorik dari otak ke seluruh tubuh.









QUANTIDEX

  

Triprolidine HCl 2.5 mg,
Pseudoephedrine HCl 60 mg.
Farmakoloogi :
  • Pseudoephedrine adalah suatu amin simpatomimetik yang bekerja pada reseptor alfa-adrenergik dalam mukosa saluran pernapasan sehingga menghasilkan vasokonstriksi(penyempitan pembuluh darah).Pseudoephedrine juga untuk sementara mengurangi pembengkakan karena inflamasi pada membran mukosa sehingga melancarkan jalan napas pada hidung.Kerjanya pada pembuluh darah saluran pernapasan bagian atas lebih spesifik dibandingkan dengan pembuluh darah sistemik
  • Triprolidine adalah suatu antihistamin yang bekerja sebagai antagonis reseptor histamin H-1 dalam mengurangi reaksi radang dan alergi yang timbul akibat perlepasan histamin.
Dosis dan aturan pakai:
Dewasa dan anak di atas 12 tahun : 1 tablet atau 10 ml, 3 – 4 kali sehari. 
  • Anak-anak 6 – 12 tahun : ½ tablet atau 5 ml, 3-4 kali sehari. 
  • Anak-anak 2 – 5 tahun : 2,5 ml, 3-4 kali sehari. 
  • Dapat diminum dengan atau tanpa makanan.
 
Indikasi :
Untuk meringankan gejala-gejala flu karena alergi pada saluran pernapasan bagian atas yang memerlukan dekongestan nasal dan antihistamin.

Kontra Indikasi :
Quantidex jangan digunakan untuk : 
  • Pengobatan penyakit saluran pernapasan bagian bawah, termasuk asma. 
  • Penderita yang hipersensitif atau alergi terhadap Quantidex atau komponen obat ini. 
  • Penderita dengan gejala hipertensi, glaukoma, diabetes, penyakit arteri koroner dan penderita yang mendapat terapi dengan penghambat monoamin oksidase. 
Efek Samping:
Efek samping Quantidex di antaranya : 
  • Mulut, hidung dan tenggorokan kering. 
  • Sedasi, pusing, gangguan koordinasi, tremor, insomnia, halusinasi, tinitus. 
  • Antihistamin dapat menyebabkan pusing, rasa kantuk, mulut kering, penglihatan kabur, rasa letih, mual, sakit kepala atau gelisah pada beberapa penderita.
Interaksi Obat :
Penggunaan bersama dengan furazolidon dan penghambat monoamin oksidase dapat menaikkan efek alfa-adrenergik dari simpatomimetik, seperti sakit kepala dan krisis hipertens
Peringatan dan Perhatian:
  • Selama pengobatan dengan Quantidex, hati-hati bila mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan mesin. 
  • Karena efek quantidex pada bayi belum diketahui, maka pemberian pada wanita hamil dan menyusui harus sesuai petunjuk dokter. 
  • Jangan melebihi dosis yang dianjurkan. 
  • Bila gejala belum hilang atau timbul demam dalam waktu 2 hari, konsultasikan pada dokter. 
  • Tidak dianjurkan untuk anak dibawah 2 tahun kecuali atas petunjuk dokter. 
  • Hentikan penggunaan obat bila terjadi sukar tidur, jantung berdebar-debar atau pusing. 
  • Bagi yang menerima injeksi alergen, tidak boleh menggunakan obat ini. 
  • Selama minum Quantidex, jangan minum minuman yang mengandung alkohol, obat penenang dan obat lain yang menyebabkan rasa kantuk. 

























           

1 komentar: